Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

Bakti Istri Kepada Suami

:bouquet: * BAKTIKU PADA SUAMI * :bouquet: Oleh : Iffah Nabilah Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk hidup berpasang-pasangan. Sebagaimana yang Allahتعالى firmankan : يَأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً (١) “Wahai manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan menciptakan darinya pasangannya dan mengembangbiakkan dari keluarga laki-laki dan perempuan yang banyak. (Q.S An Nisa : 1) Dan pastilah antara 2 insan yang berpasang-pasangan memiliki hak dan kewajiban agar hubungan antar keduanya berjalan dengan harmonis. *Dan seorang muslim selayaknya untuk lebih memandang kepada kewajibannya dari pada kepada haknya*. Karena dia tahu seandainya pun haknya di dunia tidak terpenuhi, tapi di sana ada Allah تعالى yang akan membalas segala kebaikannya. :two_hearts: *Berikut ini beberapa hak suami yang wajib kita tun

MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK RAJA SALMAN

🍃👑MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK RAJA SALMAN ✒Oleh : Raidah Athirah "Tak kenal maka tak sayang." Pribahasa ini mewakili kalimat untuk mengenal lebih dekat sosok seorang Raja Salman yang saat ini akan  mengunjungi Indonesia, dari tanggal 1 - 3 Maret Kunjungan Kenegaraan dan tanggal 4 - 9 Maret akan berlibur ke Bali. Raja Salman begitu dekat dengan masyarakat Muslim dari berbagai bangsa di dunia salah satunya Indonesia. Meskipun demikian, salah satu pertanyaan yang muncul adalah seberapa dekat kita mengenal beliau? 👑Mengenal beliau lebih jauh memberikan pandangan dan rasa hormat kepada 'Pelayan Dua Tanah Suci' ini. Informasi dari media tak banyak membahas pribadi dan kehidupan beliau sebelum menjadi Raja menggantikan Raja Abdullah yang wafat di tahun 2015. Ada banyak hal yang belum kita tahu tentang sosok beliau maka kewajiban seorang Muslim adalah mengenal saudaranya maka dengan sendirinya akan timbul rasa sayang dan hormat kepada pemimpin umat Islam abad ini.

APAKAH TERLARANG SHOLAT DENGAN BERCADAR?

:pushpin: Bismillah, ustadz ana mau tanya : Boleh nggak perempuan bercadar tetap memakai cadarnya ketika shalat di masjid yang tidak ada kain penghalang antara shaf laki-laki dengan shaf prempuan? Pendapat yang mengatakan dalam shalat tidak boleh ada penghalang wajah dan tangan dengan tempat sujud apakah itu shahih ustadz? Lalu bagaimna dengan sajadah/mukena yang kadang ketika sujud juga menghalangi wajah? :loud_sound: Jawaban : Para ulama berbeda pendapat apakah haram atau makruh. Yang rajih adalah makruh, tidak haram dan sholatnya sah walaupun si wanita tersebut menggunakan niqob dan memakai sarung tangan. Imam Nawawi dalam al-Majmu' mengomentari hadits larangan menutup wajah saat sholat  أنها كراهة تنزيهية لا تمنع صحة الصلاة. "Bahwa larangan tersebut bersifat karohah tanzih (makruh bukan haram) dan tidak mencegah dari sahnya sholat" Yang tepat dalam hal ini adalah : - Jika tidak ada ajnabi (pria asing) yang dapat menikmati wajah wanita tersebut, maka terlarang menutu

PAKAIAN WANITA SAAT SHOLAT

:four_leaf_clover: Oleh : Hajar Zam Zam :blossom: Saudariku … Sholat merupakan ibadah yang paling penting dilakukan oleh setiap insan yang beriman, baik pria maupun wanita. Tentunya saat kita hendak beribadah kepada-Nya, menghadap kepada-Nya, untuk mengharap maghfiroh-Nya, dan kebutuhan-kebutuhan yang lain. :seedling: Kita harus dalam keadaan suci, bersih dan rapi. Sebagaimana Allahتعالى telah berfirman : يَابَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (٣١) “Wahai orang-orang yang beriman, pakailah pakaian yang bagus setiap kali memasuki masjid, dan makanlah dan minumlah dan janganlah berlebihan…” (Q.S Al A’rof : 31) ☘ Dahulu, orang jahiliyah apabila mereka hendak melakukan thowaf, yang mana hal itu merupakan ibadah yang agung, mereka harus mengenakan pakaian khusus, tidak boleh mengenakan pakaian sehari-hari yang mereka gunakan untuk beraktivitas, dengan anggapan bahwa pakaian tersebut telah terlumuri o

10 JURUS MEMBUAT REZEKI MENGHAMPIRI KITA

Kajian Islam: 10 JURUS MEMBUAT REZEKI MENGHAMPIRI KITA 1. TAQWA “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS: ath-Thalaq: 2-3). 2. TAWAKAL “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Hakim) 3. SHALAT DHUHA Hadits qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (shalat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (HR. Hakim dan Thabrani) 4. ISTIGHFAR "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu

Cara Tertawa Rasulullaah Sebagai Uswatun Hasanah

Cara tertawa Rasulullaah sebagai uswatun hasanah: عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ: كَانَ فِي سَاقَيْ رَسُوْلِ اللهِ ص حُمُوْشَةٌ وَ كَانَ لاَ يَضْحَكُ اِلاَّ تَبَسُّمًا وَ كُنْتُ اِذَا نَظَرْتُ اِلَيْهِ قُلْتُ: اَكْحَلَ الْعَيْنَيْنِ وَ لَيْسَ بِاَكْحَلَ. الترمذى 5: 263، رقم: 3725 Dari Jabir bin Samurah, ia berkata : Kedua betis Rasulullah SAW halus, dan tidaklah beliau tertawa kecuali hanya tersenyum, apabila aku melihat beliau, maka aku akan mengatakan, "Seakan-akan beliau memakai celak pada kedua matanya, walaupun beliau tidak mengenakan celak”. [HR. Tirmidzi juz 5, hal. 263, no. 3725] عَنْ عَائِشَةَ رض زَوْجِ النَّبِيّ ص قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص ضَاحِكًا حَتَّى اَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ، اِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ. البخارى 6: 42 Dari Aisyah RA istri Nabi SAW, ia berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW tertawa terbahak-bahak hingga terlihat langit-langit dalam mulutnya, tetapi beliau hanya tersenyum”. [HR. Bukhari juz 6, hal. 42] عَنْ عَائِشَة