Skip to main content

"Ilmu itu di Datangi, ..."

Meninggalnya Rasulullah adalah saat saat paling berdukanya kaum muslimin. Dengan begitu maka sudah hilang sumber ilmu dari telaga yang paling murni menyimpan ilmu atau wahyu yang Allah turunkan. Akan tetapi, semua Wahyu, Alquran maupun Hadist yang Allah turunkan kepada Nabi kita, sudah ditransfer kepada isteri-isteri, keluarga dan para sahabat.  Kesedihan ini pun dialami oleh semua kaum muslimin tanpa terkecuali, apalagi keluarga beliau khususnya Abdullah bin Abbas. Beliau adalah keponakan Rasulullah.

Suatu ketika Abdullah bin Abbas menemui seorang pemuda dari suku Anshar dan mengajaknya untuk belajar hadist kepada salah satu sahabat senior. Akan tetapi pemuda ini menolaknya dan berkata,”apakah engkau akan didatangi orang orang yang akan belajar ilmu sementara saat ini masih sangat banyak para sahabat”. Akhirnya Abdullah bin Abbas meninggalkan pemuda itu dan menuju ke salah satu rumah sahabat Nabi yang Mulia.

Di siang hari dengan panas yang terik, angin berhembus kencang membawa butiran butiran debu yang menerjang apa saja yang ada di depannya. Maka tibalah Abdullah bin Abbas di rumah sahabat yang ia inginkan mendapatkan ilmu darinya. Maka diketuknya pintu sambil mengucapkan salam, tetapi tidak ada jawaban dari dalam rumah. Karena kebiasaan para sahabat yang sudah menjadi Sunnah Nabi kita di siang hari adalah qoilulah (istirahatlah siang). Akhirnya Abdullah bin Abbas menunggu di samping pintu sambil menggelar selembar kain sebagai alas duduk dan ia pun tertidur hingga wajah dan tubuhnya dipenuhi debu dan pasir.

Saat sahabat ini bangun dari istirahatnya dan membuka pintu rumahnya, ia sangat kaget melihat anak Paman Nabi tidur di depan rumahnya.

Sahabat : wahai keponakan Nabi, dengan susah payah engkau datang ke sini, apa yang hendak engkau inginkan dari ku ?

Abdullah bin Abbas : aku ingin belajar hadist dari mu wahai Sahabat Rasulullah.

Sahabat : jika engkau menginginkan itu, maka engkau tinggal memanggilku dan akupun akan datang ke tempatmu untuk mengajarkan ilmu.

Abdullah bin Abbas : tidak wahai Sahabat Rasulullah, aku ini sedang menuntut ilmu maka akulah yang wajib mendatangimu. Sebab ilmu itu didatangi, bukan mendatangi. Beginilah kami diajarkan oleh Rosulullah

Saudaraku,…Abdullah bin Abbas telah mengajarkan kepada kita semua, bahwa menuntut ilmu itu tidak mudah. Diperlukan perjuangan dan pengorbanan yang begitu besar, bukan hanya tenaga, waktu dan keluarga yang ditinggalkan. Tetapi kita harus senantiasa bersabar dan melapangkan hati ketika bersama ahli ilmu/guru. Paman Rosulullah pun mengajarkan adab menuntut ilmu kepada kita yang ingin memperbaiki adab terhadap ahli ilmu. “Ilmu itu didatangi, bukan mendatangi ilmu”.

Lalu bagaimana dengan les privat…..?

Silahkan direnungkan 

Semoga Allah memperbaiki adab kita semua, kepada Ahli ilmu.

Comments

Popular posts from this blog

KISAH INSPIRATIF TENTANG: PERSAHABATAN DAN KETIDAKSEMPURNAAN

MEMAHAMI KONSEP : BERJAMAAH Kisah ini bermula saat musim paling dingin yang pernah terjadi. Banyak hewan mati karena kedinginan. Para landak yang menyadari situasi tersebut kemudian memutuskan untuk tinggal berkelompok agar tetap hangat. Dengan cara ini mereka akan saling melindungi. Sayangnya, duri-duri mereka membuat mereka saling terluka. Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk saling menjauhkan diri satu sama lain. Namun, ketika mereka mulai sendiri, mereka membeku, dan akhirnya mati. Mereka harus membuat pilihan, menerima dengan baik duri sahabat mereka atau menghilang dari bumi. Dengan bijak, mereka memutuskan untuk kembali bersama. Mereka belajar untuk hidup dengan luka kecil akibat hubungan dekat dengan teman mereka agar mereka tetap hangat. Dengan cara ini mereka mampu bertahan hidup. Saudaraku, persahabatan bukanlah menyatukan orang-orang yang sempurna, tapi  ketika setiap individu belajar untuk hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain dan dapat mengag...

Islam adalah Rahmatan lil ‘alamin

Bissmillah.. Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, akan tetapi sepertinya banyak yang belum mengerti arti sesungguhnya dari makna tersebut. Banyak sekali yang menyimpangkan perngertian tersebut sehingga berpengaruh sekali dalam hal aqidah umat islam itu sendiri. Dalam Al-Quran sendiri sudah disinggung mengenai rahmatan lil ‘alamin yakni dalam surat Al-anbiyah: 107,   107. dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Allah menurunkan Nabi Muhammad untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin, yang artinya Islam adalah rahmatan lil ‘alamin yakni rahmat bagi semesta alam, untuk semua umat manusia, untuk semua isi dalam alam semesta alam ini. Sebagian orang secara sengaja ataupun tidak sengaja (karena pemahaman Islamnya yang tidak dalam), sering memaknai ayat tersebut diatas secara menyimpang. Mereka mengartikan rahmat Islam harus tercermin dalam suasana sosial yang sejuk, damai dan toleransi dimana saja Islam berada, apalagi sebagai ...

Ebook 80% Kosakata Al Qur'an Gratis

 Ebook 80% Kosakata Al Qur'an Gratis  Ebook 80% Kosakata Al Qur’an yang merupakan redesain dari buku 80% of Qur’anic Word karangan Dr. Abdul Aziz Abdurrahim yang telah diterjemahkan oleh Yayasan Azmuna dan oleh BISA dilengkapi 500 kata kerja tidak berulang dari surat Al Fatihah sampai surat Ali Imran. Ebook ini akan membantu Anda dalam memahami Al Qur’an dengan menghafal kosakata penting yang sering diulang-ulang dalam Al Qur’an. Ebook ini sangat bagus untuk kamu para penghafal Al Qur’an, yang sedang belajar Al Qur’an, dan siapa saja yang mencintai Al Qur’an. Untuk mendapatkan Ebook 80% Kosakata Al Qur’an (GRATIS) silakan klik www.bisa.id/ebookalquran Share ya biar banyak yang bisa ambil manfaatnya!  Yayasan BISA (Belajar Islam dan bahasa Arab) Jl. Rawa Pule Buntu RT 05/02 No. 9 Kukusan Beji Depok www.bisa.id Mau belajar Bahasa Arab, Al Qur'an dan Ilmu Islam secara langsung? Kini BLC (BISA Learning Centre) sudah hadir di jakbar, depok, bekasi ...