Skip to main content

Ribuan Umat Islam Hadiri Silaturrahim & Deklarasi Angkatan Muda FUI

      Sekitar 2000 orang hadir dalam Silaturrahim Umat Islam se-DIY & Jateng, Kamis, 6 Agustus 2015 di Teras Dakwah, Nitikan, Sorosutan, Umbulharjo, Jogjakarta. Acara yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Forum Ukhuwah Islamiyah (AM FUI) ini dihadiri oleh ormas-ormas Islam, Laskar Islam, beberapa ustadz dan muslim / muslimah se-DIY & Jateng. Sejumlah ustadz yang hadir antara lain, ust. Sunardi Sahuri, ust. Umar Sa'id, ust. Eki Firdaus, ust. Puji Hartono, ust. Irfan S. Awwas & tokoh masyarakat se-DIY & Jateng. 

     Acara dimulai pukul 20.00 WIB, diawali tilawah Al-Qur'an, sambutan tuan rumah Muhammad Akhid Subiyanto S.H selaku ketua Teras Dakwah dilanjutkan dengan sambutan ust. Eki Firdaus dari Al-Misbah. 

     "Ikatan akidah lebih utama dari ikatan harakah, hal ini bisa kita lihat, ketika terjadi perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah, Kaisar Romawi berusaha memecah belah umat Islam dengan menulis surat kepada Muawiyah untuk membantunya melawan Ali. Maka dengan tegas Muawiyah menolak tawaran tersebut." tutur ust. Eki. "Saya sangat mengapresiasi tema malam ini yaitu Ikatan Akidah Lebih Utama Dari Ikatan Harakah," tegasnya. 

     Sambutan selanjutnya oleh ust. Irfan S. Awwas dari Majelis Mujahidin. Beliau menyatakan bahwa orang-orang kafir sekarang tidak takut terhadap umat Islam justru umat Islam tidak 'percaya diri' dengan ke-Islamannya, ragu bahwa Islam merupakan solusi berbagai masalah kehidupan. Oleh karena itu, umat Islam jangan beragama sekedar retorika. Seorang Rabi Yahudi baru-baru ini menyatakan bahwa Kristen tenggelam pada akhir abad ke 19, Yahudi juga tenggelam, satu-satunya agama yang bisa menghadapi dunia modern ini hanyalah Islam. Lalu kenapa ada orang Islam yang meragukan Islam untuk membangun peradaban?" paparnya. 

     "Maka setiap momentum kita gunakan untuk konsolidasi pembinaan aqidah Islam yang lurus. Agar para mujahid tidak menjadi kumpulan para penyamun dan preman gadungan, agar umat Islam memiliki wawasan politik dan pendidikan syari'ah," imbuhnya. Beliau juga mewacanakan diselenggarakannya Akademi Jihad Jogjakarta untuk menepis persepsi yang salah terhadap jihad. 

     Acara disambung tausiyah ust. Sunardi Sahuri dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI). Diawal tausiyah, beliau menyampaikan sebuah ayat dalam surat Ash-Shaff, "Wahai sekalian hamba Allah, jadilah penolong agama Allah." Jadilah mujahid yang serius, jadilah hawari. Pada saat orang-orang hawariyyun menyatakan diri sebagai penolong agama Allah, menjadi penyebab Bani Israil menjadi beriman. Jadi dengan jihad menjadi pembuka jalan orang menjadi beriman." terang beliau. 

     Acara diakhiri dengan deklarasi Angkatan Muda Forum Ukhuwah Islamiyah (AM FUI) yang sebelumnya bernama Forum Umat Islam kemudian melebur dalam Forum Ukhuwah Islamiyah. Sebagai penutup, ust. Umar Sa'id selaku ketua AM FUI memimpin do'a dilanjutkan penyerahan secara simbolik bendera FUI oleh ust. Sunardi Sahuri kepada Ust. Puji Hartono. 

(Miftahuddin for Muslimdaily.net)

Comments

Popular posts from this blog

KISAH INSPIRATIF TENTANG: PERSAHABATAN DAN KETIDAKSEMPURNAAN

MEMAHAMI KONSEP : BERJAMAAH Kisah ini bermula saat musim paling dingin yang pernah terjadi. Banyak hewan mati karena kedinginan. Para landak yang menyadari situasi tersebut kemudian memutuskan untuk tinggal berkelompok agar tetap hangat. Dengan cara ini mereka akan saling melindungi. Sayangnya, duri-duri mereka membuat mereka saling terluka. Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk saling menjauhkan diri satu sama lain. Namun, ketika mereka mulai sendiri, mereka membeku, dan akhirnya mati. Mereka harus membuat pilihan, menerima dengan baik duri sahabat mereka atau menghilang dari bumi. Dengan bijak, mereka memutuskan untuk kembali bersama. Mereka belajar untuk hidup dengan luka kecil akibat hubungan dekat dengan teman mereka agar mereka tetap hangat. Dengan cara ini mereka mampu bertahan hidup. Saudaraku, persahabatan bukanlah menyatukan orang-orang yang sempurna, tapi  ketika setiap individu belajar untuk hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain dan dapat mengagumi

Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) | 13 September 2015

Setelah sukses menyelenggarakan event Talkshow Inspiratif, komunitas #YukNgaji kembali mengadakan event bertajuk Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY). Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) adalah program lanjutan dari komunitas #YukNgaji untuk membahas topik keIslaman secara komprehensif dengan penyampaian yang menarik bersama narasumber kompeten. KEY Jogja Ahad, 13 Septermber 2015 | 08.00-11.30 di Ruang Seminar Perpustakaan UGM Lt. 2 Registrasi Acara : sms/wa daftar_nama_key_jogja ke 089671810791 Note: Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) ini bisa diselenggarakan secara GRATIS karena amal kebaikan yang akan terus mengalir dari para donatur #YukNgaji. Jika anda ingin berpartisipasi, silahkan sampaikan infak terbaik anda ke rekening panitia BSM cabang Bogor no. rek 7034047426 an. Husain Assa'di atau bisa juga disampaikan langsung pada panitia saat acara berlangsung.

Waktu yang tepat mengucapkan Maasyaa Allah, Subhanallah, Alhamdulillah, Nauzubillah,

Assalamualaikum ana mau tanya ni akhi ketika kapan kita harus mengucapkan ma syaa allah, subhanallah, alhamdulillah, nauzubillah, dan lain sebagainya akhi. Ketika kapan atau mendengar peristiwa apa saja kita baca itu.. ✅Dijawab oleh Ust Satria : وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 1. SubhaanaLlah... سبحان الله = Maha Suci Engkau Yaa Allah Diucapkan tatkala kita mendengar atau melihat sesuatu yg kurang berkenan, misalnya kita mendengar ejekan terhadap asma Allah atau prkara agama lainnya. وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۖ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ "Mereka (orang-orang kafir) berkata: Allah mempunyai anak. (Subhaanahu) Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya." (QS. Al-Baqarah : 116) 2. Maa syaa Allah ﻣَﺎﺷَﺂﺀَﺍﻟﻠّﻪُ = Atas kehendak-Mu Ya Allah Diucapkan tatkala kita mendengar atau melihat sesuatu yg mengagumkan kita... وَلَ