Skip to main content

SEJATINYA SABAR

SEJATINYA SABAR Suatu ketika, Rasulullah melintasi pekuburan. Di sana beliau melihat seorang ibu yg sedang menangis tersedu-sedu sambil menutup mukanya di atas pusara kuburan anaknya yg baru saja dimakamkan. Kemudian, beliau menghampiri ibu tersebut dan berkata kepadanya." Wahai ibu, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah". Ibu itu kemudian menjawab, "Engkau tidak tau apa yang aku rasakan!". Lalu Rasulullah pun meninggalkannya. Salah seorang sahabat yg bersama Rasulullah menyaksikan peristiwa tersebut berkata kepada sang ibu tadi, "Apakah engkau tahu siapa yang berbicara denganmu tadi? Beliau adl Rasulullah !". Betapa terkejutnya ibu itu. Lalu dengan bergegas ia mengejar Rasulullah dan memohon maaf atas sikapnya tadi. Rasulullah bersabda; " Sesungguhnya kesabaran sejati adl pada saat pertama kali seseorang terkena suatu musibah!" [HR.Bukhari] Saudara syurgaku... Tahukah mengapa Rasulullah menyatakan kesabaran sejati adl di saat pertama, karena pada saat itu, diri ² kita belum memiliki strategi untuk mengelola ujian atau musibah yg menghampiri. Maka diri kita hanya mampu menjalani baik ujian tersebut dengan sabar yg sesungguhnya. Saudaraku, Maukah saya kabari, sebuah amalan yang memiliki balasan tanpa batas dari Rabb... “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan disempurnakan (ganjaran) pahala mereka tanpa batas.” [QS Az-Zumar: 10] Imam Ibnu Rajab al-Hambali membagi sabar dalam 3 bagian : 1. Sabar dlm (melaksanakan) ketaatan kepada Allah, 2. Sabar dlm (meninggalkan) hal² yang diharamkan-Nya, dan 3. Sabar dlm (menghadapi) ketentuan² -Nya yang tidak sesuai dgn keinginan (insan). Maka bersabarlah... atas apa ² yg datang dan pergi silih berganti di dalam kehidupan diri. Seorang mukmin itu memiliki pribadi yang indah. Apa² yg datang pada dirinya di pandang dari sisi cahaya. Apabila menerima anugerah, diri bersyukur... Dan saat ujian menghampiri, maka diri akan bersabar. #Semangat Tilawah #Semangat Menjadi Pribadi Indah -Ummu Adib-

Comments

Popular posts from this blog

Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) | 13 September 2015

Setelah sukses menyelenggarakan event Talkshow Inspiratif, komunitas #YukNgaji kembali mengadakan event bertajuk Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY). Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) adalah program lanjutan dari komunitas #YukNgaji untuk membahas topik keIslaman secara komprehensif dengan penyampaian yang menarik bersama narasumber kompeten. KEY Jogja Ahad, 13 Septermber 2015 | 08.00-11.30 di Ruang Seminar Perpustakaan UGM Lt. 2 Registrasi Acara : sms/wa daftar_nama_key_jogja ke 089671810791 Note: Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) ini bisa diselenggarakan secara GRATIS karena amal kebaikan yang akan terus mengalir dari para donatur #YukNgaji. Jika anda ingin berpartisipasi, silahkan sampaikan infak terbaik anda ke rekening panitia BSM cabang Bogor no. rek 7034047426 an. Husain Assa'di atau bisa juga disampaikan langsung pada panitia saat acara berlangsung.

HUKUM BERBURUK SANGKA DAN MENCARI-CARI KESALAHAN

*HUKUM BERBURUK SANGKA DAN MENCARI-CARI KESALAHAN* Oleh: Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr Allah Ta’ala berfirman. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain” [Al-Hujurat : 12] Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُ

KISAH INSPIRATIF TENTANG: PERSAHABATAN DAN KETIDAKSEMPURNAAN

MEMAHAMI KONSEP : BERJAMAAH Kisah ini bermula saat musim paling dingin yang pernah terjadi. Banyak hewan mati karena kedinginan. Para landak yang menyadari situasi tersebut kemudian memutuskan untuk tinggal berkelompok agar tetap hangat. Dengan cara ini mereka akan saling melindungi. Sayangnya, duri-duri mereka membuat mereka saling terluka. Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk saling menjauhkan diri satu sama lain. Namun, ketika mereka mulai sendiri, mereka membeku, dan akhirnya mati. Mereka harus membuat pilihan, menerima dengan baik duri sahabat mereka atau menghilang dari bumi. Dengan bijak, mereka memutuskan untuk kembali bersama. Mereka belajar untuk hidup dengan luka kecil akibat hubungan dekat dengan teman mereka agar mereka tetap hangat. Dengan cara ini mereka mampu bertahan hidup. Saudaraku, persahabatan bukanlah menyatukan orang-orang yang sempurna, tapi  ketika setiap individu belajar untuk hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain dan dapat mengagumi