Skip to main content

Nikmatnya Bersyukur

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah yang begitu banyak memberikan kenikmatan bagi setiap hambanya. Sesungguhnya tak terbatas nikmat yang Allah berikan sehingga kita tak bisa semata hanya berucap puas akan nikmat darinya. Hanya saja bagaimana cara mendapatkan nikmat itu secara benar.
Salah satu cara bagaimana membuat nikmat itu akan terus bertambah adalah dengan cara bersyukur, ya dengan bersyukur akan apa yang ada adalah salah satu cara bagaimana nikmat itu akan selalu dirasakan. Apapun keadaanya, apapun musibahnya, apapun yang Allah berikan itu akan menjadi lebih baik apabila mampu mensyukuri, meyakini bahwa semua kehendak adalah datangnya dari Allah.

Sungguh yang namanya musibah tak ada satu orang pun yang minginginkan. Mayakini bahwa itu adalah sebuah cobaan dan sebuah ujian dari Allah yang diberikan kepada setiap umatnya untuk mendapatkan derajad yang lebih tinggi lagi. Bila diambil sebuah contoh dalam keseharian disaat suatu perjalanan berkendaraan tiba-tiba secara tidak sengaja ada yang menyerempet dari belakangnya, sebagai orang yang tidak menyadari betul akan sebuah takdir tentunya akan emosi dan marah, yang jadi pertanyaan, apa iya orang tersebut mengingikan kejadian tersebut? Tentunya orang yang menyerempet itu tak menginginkan hal tersebut terjadi. Disinilah orang diberikan sebuah ujian bagaimana cara mensyukuri akan keadaan.
Mari kita kaji dalam surat Ibrahim ayat:7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (٧)
7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Terlihat jelas pada ayat diatas bagaimana suatu nikmat dapat bertambah apabila kita mampu bersyukur. Dan Alah akan memberi azab bila mengingkari nikmatnya. Begitu beruntungnya orang yang mampu mensyukuri segala keadaan karena dimanapun kapanpun dia akan merasa yakin senang dan yakin bahwa Allah memberikan yang terbaik baginya. Ada satu ayat yang lain yang menjelaskan betapa beruntunglah orang yang bersyukur yakni dalam surat An Nisaa ayat 147
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا (١٤٧)
147. mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha mengetahui.

Subhanallah.. tidak lagi hanya ditambah nikmat bagi orang yang bersyukur, akan tetapi Allah tidak akan menyiksa hambanya yang senang besyukur pada-Nya. Allah tidak akan tega menyiksa hambanya yang dia sendiri bersyukur dan beriman pada-Nya. Allah mensyukuri hamba-hamba-Nya dengan memberi pahala terhadap amal-amal hamba-hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya, begitulah makna dari Allah yang Maha Mensyukuri.

Lantas bagaimana selanjutnya apabila sudah diberi nikmat yang banyak dari Allah? Dengan cara apa kita mensyukurinya? Jawabanya yakni:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ (١١)
11. dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan. (QS. Adh Dhuhaa: 11)

Ya, jawabanya yakni dengan cara mensyiarkan nikmat tersebut. Dalam artian menceritakan naikmat tersebut kepada orang lain. Kebanyakan orang selalu menyembunyikan nikmat yang Allah berikan pada-Nya. Padahal dalam ayat ini disebutkan untuk menyiarkan kepada orang, akan tetapi bukan kesombongan dirinya yang dia ceritakan. Tidak peduli nanti orang mau mencemooh atau apa. Bismillah... niatkan yang diceritakan semata-mata karena Allah. Yang dimaksud disini adalah dengan menceritakan keagungan Allah karena telah diberikan nikmat padanya, sehingga dengan diceritakan nantinya dapat membuat orang yang diceritakan itu menjadi selalu dekat padanya. Dimisalakan menceritakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan pekerjaan yang mapan berkat doanya, selamat dari suatu musibah karna izin dari-Nya dan tentunya masih banyak nikmat yang Allah berikan pada setiap hambanya

Subhanallah itu pun jua dapat dijadikan ladang dakwah bagi yang mau bersyukur. Mari sejenak merenung dan coba berfikir dengan logika yang ada dan mari lakukan yang terbaik pada setiap keadaan, syukuri apapun yang ada karena nikmat akan selalu bertambah apabila mau bersyukur pada-Nya, dan dengan sykur dan beriman pada-Nya Allah tidak akan tega menyiksanya, lalu cara bersyukur yakni salah satunya dengan cara menceritakan semua nikmat Allah dengan niat semata-mata karena ingin mengagung-agungkan Allah sehingga nantinya orang yang diceritakan tersebut dapat pula mendekatkan diri pada Allah, jadikan itu sebagai salah satu ladang dakwah.

Wallahu'alam semoga bermanfaat..


Comments

Popular posts from this blog

Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) | 13 September 2015

Setelah sukses menyelenggarakan event Talkshow Inspiratif, komunitas #YukNgaji kembali mengadakan event bertajuk Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY). Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) adalah program lanjutan dari komunitas #YukNgaji untuk membahas topik keIslaman secara komprehensif dengan penyampaian yang menarik bersama narasumber kompeten. KEY Jogja Ahad, 13 Septermber 2015 | 08.00-11.30 di Ruang Seminar Perpustakaan UGM Lt. 2 Registrasi Acara : sms/wa daftar_nama_key_jogja ke 089671810791 Note: Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) ini bisa diselenggarakan secara GRATIS karena amal kebaikan yang akan terus mengalir dari para donatur #YukNgaji. Jika anda ingin berpartisipasi, silahkan sampaikan infak terbaik anda ke rekening panitia BSM cabang Bogor no. rek 7034047426 an. Husain Assa'di atau bisa juga disampaikan langsung pada panitia saat acara berlangsung.

HUKUM BERBURUK SANGKA DAN MENCARI-CARI KESALAHAN

*HUKUM BERBURUK SANGKA DAN MENCARI-CARI KESALAHAN* Oleh: Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr Allah Ta’ala berfirman. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain” [Al-Hujurat : 12] Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُ

KISAH INSPIRATIF TENTANG: PERSAHABATAN DAN KETIDAKSEMPURNAAN

MEMAHAMI KONSEP : BERJAMAAH Kisah ini bermula saat musim paling dingin yang pernah terjadi. Banyak hewan mati karena kedinginan. Para landak yang menyadari situasi tersebut kemudian memutuskan untuk tinggal berkelompok agar tetap hangat. Dengan cara ini mereka akan saling melindungi. Sayangnya, duri-duri mereka membuat mereka saling terluka. Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk saling menjauhkan diri satu sama lain. Namun, ketika mereka mulai sendiri, mereka membeku, dan akhirnya mati. Mereka harus membuat pilihan, menerima dengan baik duri sahabat mereka atau menghilang dari bumi. Dengan bijak, mereka memutuskan untuk kembali bersama. Mereka belajar untuk hidup dengan luka kecil akibat hubungan dekat dengan teman mereka agar mereka tetap hangat. Dengan cara ini mereka mampu bertahan hidup. Saudaraku, persahabatan bukanlah menyatukan orang-orang yang sempurna, tapi  ketika setiap individu belajar untuk hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain dan dapat mengagumi