Bulir Ibrah dan Hikmah
Dinukil dan diselia dari "Sedekah Pagi"
oleh @kangrendy
***
Ada yang menarik ketika saya dan beberapa kawan-kawan bersilaturahmi ke Jogja. Tepatnya kami bersilaturahmi ke tempat guru kami, Salim A. Fillah, di Jogokariyan. Di masjid Jogokariyan, tak disengaja kami bertemu dengan salah seorang owner air mineral kesehatan VO2, Ustadz Puji.
Kami ditraktir Mas Salim makan di sate klatak Haji Iponk. Di sanalah kami banyak berbincang, terutama berbincang makna bisnis dengan Ustadz Puji. Sebelum bertemu dengan Ustadz Puji, Mas Salim minta saya banyak belajar beliau.
“Antum kalo bisa ambil pelajaran dari Ustadz Puji sebanyak-banyaknya. Saya saksi sejarah bagaimana beliau jatuh bangun hingga akhirnya seperti sekarang ini. Dia dulu khidmat di masjid, motornya tuaaaaa sekali. Suatu ketika bertemu mitra bisnis dan akhirnya mengembangkan VO2, bisnis dengan omset miliaran rupiah perbulan.
Beliau pun masih sederhana. Jika mitra bisnisnya ke rumahnya, banyak yang tidak percaya. Sedekahnya pun luar biasa, sangat serius membangun pesantren masyarakat di kota-kota”.
***
Berikut petikan obrolan Ustadz Puji yang saya bisa kutip.
“Saya bisnis pake manajemen langitan, 1. Gantung wudhu, 2. Tahajud, 3. Dhuha, 4. Sedekah sebelum jam 9 pagi, 5. Pikirkan orang lain dan bantu, 6. Baik dengan keluarga, 7. Do’a."
"Dari tahun 1993 saya jaga wudhu."
"Dan jangan lupa, kalo bisa pagi-pagi sebelum jam 9 sedekah. Kalo pagi saya suka deketin pedagang soto. Saya borong pagi itu, misal kalo dia laku semua biasa dapat 350 ribu, saya beli 400 ribu, hari itu dia keliling bagi-bagi sotonya gratis! Dan itu dilakukan sebelum jam 9 pagi. Alhamdulillah, bisnis rasanya ringan sekali, mudah.”
***
Sedekah sebelum jam 9 pagi, hmmm… Rasulullah pun sebenarnya sudah mengajarkan kepada kita, ketika pagi hari kita bersedekah, malaikat mendoakan kemudahan rezeki untuk kita. Ketika kita kikir di pagi hari, malaikat mendoakan tertahannya rezeki bagi diri kita.
Sangat logis dan sangat bermakna, setiap pagi hampir semua kita bersiap-siap untuk mencari rezeki. Alangkah dahsyatnya jika sebelum kita sibuk mencari rezeki, kita disibukkan untuk membagi terlebih dahulu rezeki yang kita punya. Di sanalah ternyata kunci keberkahan: mengawali pencarian rezeki dengan ridha Allah terlebih dahulu, berbagi sebelum mendapatkan.
***
Comments
Post a Comment