Bissmillah..
Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, akan tetapi sepertinya banyak yang belum mengerti arti sesungguhnya dari makna tersebut. Banyak sekali yang menyimpangkan perngertian tersebut sehingga berpengaruh sekali dalam hal aqidah umat islam itu sendiri. Dalam Al-Quran sendiri sudah disinggung mengenai rahmatan lil ‘alamin yakni dalam surat Al-anbiyah: 107,
Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, akan tetapi sepertinya banyak yang belum mengerti arti sesungguhnya dari makna tersebut. Banyak sekali yang menyimpangkan perngertian tersebut sehingga berpengaruh sekali dalam hal aqidah umat islam itu sendiri. Dalam Al-Quran sendiri sudah disinggung mengenai rahmatan lil ‘alamin yakni dalam surat Al-anbiyah: 107,
107. dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Allah menurunkan Nabi Muhammad untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin, yang artinya Islam adalah rahmatan lil ‘alamin yakni rahmat bagi semesta alam, untuk semua umat manusia, untuk semua isi dalam alam semesta alam ini.
Sebagian orang secara sengaja ataupun tidak sengaja (karena pemahaman Islamnya yang tidak dalam), sering memaknai ayat tersebut diatas secara menyimpang. Mereka mengartikan rahmat Islam harus tercermin dalam suasana sosial yang sejuk, damai dan toleransi dimana saja Islam berada, apalagi sebagai mayoritas. Sementara dibaliknya sebenarnya ada tujuan lain atau kebodohan lain yang justru bertentangan dengan Islam itu sendiri, misalnya memboleh-bolehkan ucapan natal dari seorang Muslim terhadap umat Nasrani.
Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin adalah tujuan bukan proses, islam boleh menghormati agama lain akan tetapi ada tujuanya bukan pada peosesnya lah yang penting.
Masih ingatkah dulu pada kisah nabi Muhammad dalam menjalankan dakwahnya, apakah melalui kekerasan terhadap umat nasrani? Ya kecuali terhadap orang-orang yang benar menentang Rasulullah. Akan tetapi rasulullah selalu mengajarkan akhlaq yang baik kepada umat yang lain yang kemudian tujuan tersebut yakni agar orang tersebut masuk islam.
Sebuah contoh kisah Rasulullah yang mungkin sering di degar, sewaktu Rasulullah berangkat ke masjid untuk menjalankan ibadah shalat wajib, setiap diperjalanan Rasulullah bertemu dengan orang nasrani yang bila papasan selalu Rasulullah diberi caci-maki, lemparan kotoran, diludahi dan segala macam dalam bentuk kehinaan. Akan tetapi dalam hal ini Rasulullah tidak samasekali lantas bosan untuk berangkat ke masjid, setiap ingin shalat Rasul selalu membersihkan kotoran yang menempel di badan Beliau di masjid. Hari berganti hari selalu dengan seperti itu. Pada suatu hari Rasul dengan heran berangkat ke masjid tidak bertemu dengan orang nasrani yang biasanya melempari Beliau, kemudian bertanya kepada sahabatnya di masjid dan katanya orang tersebut sedang sakit. Lalu kemudian Rasul berniat ingin menjenguk orang tersebut, dan berita itu sampai pada orang nasrani. Orang tersebut benar-benar takut, dia takut bahwasanya inilah saatnya Nabi Muhammad melakukan balasdendam terhadapnya. Akan tetapi ternyat fikiran orang tersebut salah, Nabi Muhammad menjenguk dan kemudian mendo’akan orang itu supaya sehat kembali. Atas akhlaq surti teladan yang baik dan percaya bahwasanya dialah Rasull Allah, kemudian orang tersebut mengucap shahadad dan masuk islam.
Dalam kisah itulah kita bisa ambil kesimpulan apa sebenarnya maksud dati rahmatan lil ‘alamin. Ya, rahmaran lil ‘alamin adalah tujuan, bukan proses.
Semoga ini bermanfaat, aamiin...
Comments
Post a Comment